Click Here For Free Blog Backgrounds!!!
Blogaholic Designs

Selasa, 14 Agustus 2012

Sesuatu yang Kuingin Itu Terjadi part I


Ingin rasanya dalam perjalanan pulangku malam ini sebuah mobil menabrakku. Kepalaku menghantam aspal dan aku tersungkur di jalanan. Darah mengucur deras dari pelipisku, mengalir mengikuti alur tanah yang sudah tidak rata dari sananya.
Mobil yang menabrakku langsung tancap gas meninggalkan TKP, takut jika harus bertanggung jawab. Lalu orang – orang mengerumuniku, membawaku menyingkir dari tengah jalan yang mendadak macet karena kejadianku barusan.
Datanglah polisi dengan pistol di pinggang mengamankan segala hal yang ada kaitannya dengan kecelakaan. Saksi mata bersaksi, pertanyaan – pertanyaan penting diajukan.
Sirine ambulan meraung – raung dengan aku di dalamnya. Tepatnya dengan aku yang berlumuran darah di dalamnya.
Bau karbol menyengat hidung merebak dalam rongga paruku. Setengah sadar aku masih mengerti bagaimana jalan cerita kali ini. Aku dibawa dalam sebuah ruangan dengan lampu terang dihadapkan padaku. Dokter serta suster dengan pakaian operasi lengkap plus masker mengamati sumber darah yang bocor di pelipisku. Aku dipakaikan alat – alat yang entah apa namanya yang diharapkan mampu mengikat ruh pada tubuhku. Dan entah apa lagi semuanya gelap.

Kemudian aku terbangun, tertegun linglung tak tahu ini ataupun itu. Banyak orang – orang tersenyum saat aku membuka mata. Seorang lelaki tampan dengan kumis tebalnya mencium pipiku penuh hangat. Disusul seorang wanita dengan tubuh sedikit gemuk memeluk serta mengusap pipiku dengan lembut. Namun saat aku mengatakan kalimat pertama, tawa mereka lenyap dalam sekejap.
“Kalian siapa?”


Sesuatu yang ku ingin itu terjadi .

Selasa, 07 Agustus 2012

Mimpi Tadi Malam

Semalam aku bermimpi. Sebuah mimpi mengerikan yang kuingin tak akan pernah terjadi.

            Cerita ini bermula ketika aku, seorang pangeran berkuda hitam, mendapat amanat untuk menyelamatkan seorang putri yang disekap di dalam sebuah istana di suatu negeri antah berantah nun jauh di sana. Sang putri harus diselamatkan sebelum pukul 8 pagi.

            Tersebutlah seorang raja, ayah sang putri, yang membuatku mau tak mau harus terjun dalam tugas ini. Raja ini tidak kenal waktu, dengan seenaknya beliau memberikan batas waktu sementara beliau mentitahkan segala sesuatu padaku baru saja pukul 6 pagi ini.

            Maka tanpa pikir panjang, dengan sedikit bekal yang ada kupacu Marion, kuda hitam kesayanganku menuju negeri antah berantah untuk menyelamatkan sang putri. Perjalanan terasa mengerikan karena waktu mengejar di belakangku. Sang putri harus diselamatkan sebelum pukul 8 pagi. Hal itu terus terngiang di kepalaku.

            Sial. Di depan sana aku melihat segerombol singa lapar memenuhi satu – satunya jalan yang bisa ditapak oleh Marion. Langkahku terhenti beberapa saat untuk menunggu singa – singa ini pergi menjauh.

            Matahari sudah meninggi kala jalan setapak sudah tak penuh dengan singa lapar. Langsung saja kupaksa Marion untuk melanjutkan perjalanan menuju istana tempat putri disekap. Aku tak peduli lagi dengan mentari yang semakin lama semakin terik mengantarkan siang harinya.

            Pukul 12 siang. Barulah aku sampai di depan gerbang istana. Hatiku sudah tak karuan lagi memikirkan bagaimana nasib sang putri yang harus menungguku selama enam jam itu.

            Tanpa pedang di tangan aku berlari melintasi ballroom gelap bercat merah dengan tiang – tiang menjulang tinggi. Di ujung ballroom itu kulihat mayat seorang wanita berlumuran darah tergeletak di samping pengawalnya yang juga sudah tak bernyawa.

            Aku terlambat, ya, aku terlambat . Sang putri tewas dan aku pun gagal memenuhi tugas yang diberikan padaku.

Diceritakan kembali dari mimpi tadi malam, Agustus 2012

Senin, 06 Agustus 2012

KEKALAHAN, LAGI !

Tadi, gue, Izzaturrohmah Kusuma A, kembali kalah, dalam permainan yang gue buat sendiri, lagi !
Dan kalahnya, juga sama dia, lagi !

Semua bermula (saat negara api menyerang ?!) saat ada tongkat Pramuka ga kepake yang ukurannya cuma sekitar 50 cm . Karena tuh tongkat kuat banget, gue dengan pedenya nantang si dia buat matahin tuh tongkat .
Gue kira sih dia ga bakalan bisa matahin tongkat, terlanjur gue bilang sama dia :

"Kalau kamu bisa matahin nih tongkat, gue bakal kasih satu hal, apa pun itu, yang kamu minta ke gue"
Dan bener aja, percobaan pertama gagal . Disusul percobaan kedua . Berhasil .


BERHASIL !
BERHASIL !


AAAARRRRRRGGGGGGGGGGHHHHHH !!!!

Ini nih cuplikan fotonya . video nya ada di hp nya dia sih . oh, oh! -_-